page aja ah

20 Desember 2009

Nikmatnya makanan Khas Semarang. Antara Tahu Gimbal , Wingko Babat , dan Bandeng Presto ?

Pertama kali ke Semarang waktu itu masih kelas 3 SD(waktu itu diajak kakak berkunjung ke rumah saudara) ,itupun cuma beberapa hari. Pulang dari sana pengen beli oleh-oleh makanan khas semarang. Bingung jalan sana sini(waktu itu belum puna motor sendiri), setelah berputar kota dan mampir di daerah simpang lima akhirnya menemukan sebuah kios pinggiran jalan dekat sebuah bank "Wingko Babat Khas Seamarang. Setelah dapat makanan dari kelapa ini akhirnya melanjutkan perjalanan,Panas Capek akhirnya berhenti di jalan pahlawan(kalau gak salah) yupz tahu gimbal jalan pahlawan, Selesai makan jalan-jalan lagi sambil nyari oleh-oleh khas semarang lain iya Bandeng Presto.

Tahu Gimbal
Khas dari tahu gimbal adalah gimbal itu sendiri. Gimbal adalah semacam bakwan gorerng yang berisi udang. Gimbal digoreng garing dengan perpaduan rasa yang pas antara gurih, manis, dan pedas.

Tahu Gimbal adalah satu dari sekian makanan khas dari kota Semarang, Jawa Tengah. Salah satu tempat yang bisa Anda kunjungi untuk menikmati tahu gimbal adalah daerah Simpang Lima. Kawasan ini memang sejak dulu dikenal sebagai kawasan wisata kuliner. Aneka makanan khas kota yang sering dijuluki sebagai kota Atlas ada di kawasan ini mulai dari pecel, lunpia, sego kucing, tahu petis, tahu gimbal dan masih banyak lainnya. Di kawasan ini berjejeran warung-warung tenda. Warung-warung tenda ini menempati troatoar jalan yang membelah jantung kota menjadi lima jalan. Mencari tahu gimbal di kawasan Simpang Lima tidaklah sulit. Ada banyak warung tenda yang menjual tahu gimbal.
Gimbal Disiram dengan Saus Kacang
Disalah satu warung lesehan yang menjajakan tahu gimbal dengan harga seporsi yang berisi tahu, tempe, lontong, kol, telur ceplok mata sapi , dan tahu gimbal harganya Rp 10. 000,- Semua bahan lalu disiram dengan saus kacang. Beda dengan saus kacang untuk pecel agak kental. Saus untuk ahu gimbal agak sedikit encer. Ada pun yang khas dari tahu gimbal adalah gimbal itu sendiri.Gimbal adalah semacam bakwan gorerng yang berisi udang. Gimbal digoreng garing dengan perpaduan rasa yang pas antara gurih, manis, dan pedas. Sama seperti tahu atau lontong, gimbal di potong-potong kecil-kecil dengan gunting khusus. Rasanya makan sepiring belumlah terasa cukup menendang perut.Sebenarnya masih banyak warung yang menjajakan tahu gimbal semarang,tetapi saya memilih sebuah warung kecil berukuran 10X7 m di depan gedung telkom.Selain tahu gimbal warung tersebut juga menyediakan es campur, es teler, dan es durian. Jika di Jakarta es campur atau es teller dicampur dengan buah nangka, di Semarang es campur atau es teler campurannya adalah buah durian. Rasanya selain manis, aroma es menjadi bau durian.Es campur dan es teler dengan campuran buah durian memang cirri khas kota Semarang,Untuk semangkoknya, es teler dan es campur bisa dinikmati dengan harga Rp 10.000,-. kenyanglah saya malam itu yang kebetulan mampir di semarang habis ngantar sodara ke bandara Ahmad yani.
Wingko Babat
Makanan yang satu ini, bukan makanan yang asing bagi warga Semarang. Bahkan menjadi salah satu ikon makanan khas Semarang selain lumpia

Wingko atau sering disebut juga Wingko babat adalah makanan tradisional khas Indonesia. Wingko adalah sejenis kue yang terbuat dari kelapa dan bahan-bahan lainnya. Wingko sangatlah terkenal di pantai utara pulau Jawa.
Kue ini sering dijual di stasiun kereta api, stasiun bus atau juga di toko-toko kue. Di pulau Jawa, Wingko juga sering menjadi oleh-oleh untuk keluarga, yang menjadikan kue ini terkenal. Wingko biasanya berbentuk bundar dan agak keras serta biasa disajikan dalam keadaan hangat dan dipotong kecil-kecil.
Wingko dapat dijual dalam bentuk bundar yang besar atau juga berupa kue-kue kecil yang dibungkus kertas. Kombinasi gula dan kelapa menjadikan kue ini nikmat. Harga kue ini dapat bervariasi tergantung tempat menjualnya dan merek wingko ini.
Terkenal di Semarang, Berasal dari Babat
Wingko yang paling terkenal dibuat di Semarang. Ini menyebabkan banyak orang yang mengira bahwa wingko juga berasal dari kota ini. Meskipun demikian, wingko babat sebenarnya berasal dari Babat.
Babat terletak di dekat Bojonegoro, Jawa Timur yang terkenal akan kayunya dan karena baru saja ditemukan sumber minyak di daerah ini. Di Babat, yang merupakan kota kecil dibandingkan dengan Semarang, Wingko memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah ini.
Ada banyak perusahaan penghasil wingko yang memperkerjakan banyak orang. Kelapa yang digunakan untuk bahan wingko ini diambil dari daerah-daerah sekitar tempat ini. Saat ini sudah banyak wingko dengan berbeda merek dan besar yang dijual. Banyak Wingko yang saat ini masih menggunakan nama Tionghoa.
Harga kue ini dapat bervariasi tergantung tempat menjualnya dan merek wingko ini. Kue ini memiliki tingkat kegagalan yang rendah, mengingat pembuatannya tidak diperlukan teknik fermentasi atau pengocokan telur yang rumit.
Namun rasanya, luar biasa. Legitnya ketan dan gurihnya santan terasa lezat di lidah. Apalagi aroma wangi vanili semakin menggugah selera.
Di Semarang, wingko babat bisa di dapatkan di sekitar jalan Pandanaran ataupun di jalan Cendrawasih.
Wingko babat ini terbuat dari kelapa, tepung ketan, gula dan tambahan bahan lainnya.
Saat ini, wingko babat juga di produksi dengan berbagai macam varian rasa, ada rasa coklat, durian, vanili, nangka dan masih banyak lagi.
Tepung ketan, kelapa muda dan gula memang campuran yang dapat menghasilkan rasa yang mampu menggoyang lidah dengan rasa yang manis gurih sekaligus juga kenyil-kenyil.
Apalagi dengan proses memasak yang di panggang bisa di bayangkan hasil wingko babat yang nendang sekali.
Bandeng Presto
Salah satu tempat yang menjadi sentra penjualan oleh-oleh yang banyak dikunjungi oleh pelancong dari luar kota ada di Jln. Panandaran. Di sepanjang jalan tersebut berderet toko-toko penjual oleh-oleh khas kota Semarang. Mulai dari lumpia, wingko babad, Yangko, moci, hingga bandeng presto. Ke Semarang tanpa membawa oleh-oleh Bandeng Presto seperti sayur asem tanpa garam. Hambar! Di Jl. Panandaran, toko yang paling banyak dikunjungi adalah toko bandeng presto Juwana milik Daniel Nugroho Setyabudhi (78).

Hampir setiap musim liburan, toko ini tak pernah sepi dari pengunjung. Soalnya yang beli banyak. Bahkan membelinya sampai berkilo-kilo untuk dijadikan oleh-oleh. Jadi tidak heran orang rela berdesak-desakan untuk antri hanya untuk mendapatkan ikan bandeng Bandeng Presto Juwana bukanlah satu-satunya pengrajin bandeng presto. Bandeng Presto Juwana tercatat merupakan pengrajin bandeng presto nomor delapan. Di tempat tersebut banyak juga penjual bandeng presto dengan merk-merk lainnya. Tapi tidak tahu kenapa orang larinya ke tokonya. Kalau belum beli Bandeng Juwana rasanya belum ke Semarang.
Bandeng Presto adalah ikan bandeng yang dimasak dengan panci bertekanan tinggi biasanya disebut presto. Cara ini dilakukan untuk membuat duri ikan bandeng tersebut menjadi lunak sehingga enak untuk dimakan. Tempat penjualan banding presto ini juga menyediakan yang dipepes, otak-otak, dipanggang ataupun digoreng kremes. Untuk banding presto biasa cara memasaknya cukup digoreng dengan memakai minyak panas. Bandeng dengan kondisi ini dapat disimpan dalam lemari pendingin dalam waktu yang cukup lama. Makanan ini dapat diperoleh di pusat jajan tradisional di sepanjang jalan Pandanaran.Salah Satunya ya seperti Toko milik Daniel Nugroho.
Nah disemarang sendiri masih banyak makanan-makanan yang patut anda rekomendasikan untuk dikunjungi.Makanan yang ada mungkin hampir mirip sama makanan daerah lain tapi tetep layak untuk dicoba. Pusat oleh-oleh di Semarang emang ada di Jln. Pandanaran, hampir semua makanan khas Smg ada di toko-toko di jln ini. Tapi selain di toko2 itu, ada tempat-tempat lain yg sebenernya justru pusatnya.berikut beberapa amkanan khas Semarang:
1. Bandeng presto..gak ada tempat khusus asal bandeng ini..jadi beli di pandanaran aja ya..

2. Ayam tulang lunak…cobain yang di jalan Wahid Hasyim ato daerahnya lebih di kenal dgn Depok.Kalo dari jalan Gajah Mada letaknya di sebelah kiri jalan. Nama tokonya AYAM TULANG LUNAK KERATON. Ayam ini hmmm sampe ke tulang-tulangnya juga bisa dimakan soalnya tulangnya empuk banget. Ayamnya bisa tahan 3 hari.

3. Wingko babat. Di pandanaran dan toko2 di daerah lain juga banyak yang jual, tapi pusatnya ada di daerah kota lama di deket Gereja Blendug. Nanti kalau sudah sampai gereja itu, tanya aja sama abang-abang becak disana…daerah tempat jual wingko dimana. Daerah ini juga deket ama stasiun Tawang. Ada banyak rasa dan ukuran.

4. Lunpia Semarang. Yang ini mah udah tenar banget…Pusatnya di jalan MT.Haryono atau biasa di sebut mataram, lihat saja di sepanjang pinggir jalan…banyak pedagang yang jualan lunpia…itulah pusat lunpia Semarang.yang aslina aslinya justru ada di Gang Lombok di daerah pecinan, namanya Lunpia Gang Lombok.

5. Pisang plenet…ini pisang yang dibakar terus diplenet dan dikasih mentega plus selai…berada di depan Sri Ratu Mall Jl. Pemuda… Rasanya beda banget ama pisang bakar. Makanan ini agak susah dicari di Semarang, satu-satunya tempat yang saya tahu yang di depan Sri Ratu itu.

6. Tahu Gimbal, ini kayak kupat tahu…cuma yang membedakan yang ini pake gimbal udang dan kol mentah…menurut saya rasanya agak beda sama kupat tahu… di Simpang Lima banyak yang jual.

7. Mie Kopyok. Mie yang dicampur lontong, krupuk gendar (kerak) dan dikasih kuah…seger banget kalo di makan siang hari. Biasanya yang jual lewat depan rumah. Mungkin di pasar-pasar tradisional juga ada yang nangkring.

8. Soto Semarang Mungkin sudah pada kenal sama Soto Bangkong…cuma kan gak seru kalo di Semarang makannya soto Bangkong juga.Pusat soto di Semarang di jln Thamrin, walaupun disetiap tempat juga banyak yang jual. Nah kalo pesen soto Semarang jangan pesen soto yang dipisah nasi ama sotonya, yang namanya soto Semarang tuh pasti soto campur, jadi dimangkuknya nasi sama sotonya udah dicampur…terus makannya sama sate telur puyuh atau sate kerang/ayam.

9. Nasi Goreng babat. Nasi goreng ini rasanya beda banget sama nasi goreng lainnya. Dijual dimana-mana…termasuk abang-abang lewat depan rumah.Kalo belinya lewat abang-abang lewat, kita boleh bawa nasi sendiri jadi kita cuman bayar berapa babat yang kita beli aja…

10. Kalo mau makan sate, di Semarang namanya Jl. Gajah Mada. Jalannya mungkin tidak serame atau se-crowded Sabang(daerah Jakarta), tapi penjual satenya sama banyaknya kayak di Sabang. Kita bisa makan lesehan di trotoar.

11. Teh poci. Ini minuman khas Semarang, banyak kita temuin di Simpang Lima. Duduk-duduk di Alun-alun Simpang Lima sambil minum teh poci dan makan jagung bakar…wah itu baru ke Semarang namanya.

12. Kue Mocci. Di pandanaran juga banyak…tapi kalo mau yg ditanggung enak ada di jalan Wahid Hasyim, seberangnya ayam tulang lunak KERATON. Kalo gak salah bikinnya disitu juga.

disadur dari berbagai media dan survei langsung ke lokasi dengan perubahan seperlunya.

Tidak ada komentar: